taza.co.id | Jabal Uhud merupakan gunung yang menyimpan sejarah penting dalam Islam karena menjadi saksi perjuangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabat dalam menyebarkan ajaran Islam. Gunung ini menjadi tempat terjadinya perang Uhud yang melibatkan antara kaum muslim dengan kaum kafir Quraisy.



Letak Gunung Uhud

Jabal Uhud menjadi sangat terkenal setelah terjadi peristiwa Perang Uhud pada masa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Merujuk pada buku Tuntunan Super Lengkap Haji & Umrah karya A Solihin As Suhaili, Gunung Uhud atau Jabal Uhud terletak sekitar 5 kilometer sebelah utara Kota Madinah. Gunung Uhud merupakan gunung batu berwarna kemerahan dengan tinggi sekitar 1.050 meter.

Gunung Uhud berbentuk seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung-gunung lain. Sementara umumnya bukit di Madinah berbentuk sambung menyambung. Atas dasar itulah penduduk Madinah menyebutnya Jabal Uhud atau Gunung Uhud yang artinya “bukit menyendiri”.



Peristiwa di Gunung Uhud

Gunung Uhud merupakan tempat terjadinya Perang Uhud. Dirangkum dari buku 8 Pintu Surga karya Mohammad Monib, Perang Uhud terjadi pada tahun ke-3 Hijriyah, dan merupakan perang “luar kota”. Perang ini teradi karena pembalasan kaum Quraisy atas kekalahannya dalam perang Badar sebelumnya.

Perang Uhud melibatkan pasukan muslim sekitar 300 orang melawan pasukan kafir sebanyak 3000 orang. Dalam pertempuran tersebut, sebanyak 70 kaum muslimin gugur.

Pada saat itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam atas saran para sahabatnya menyambut pasukan kafir di Makkah di Lembah Uhud.

Perang Uhud dimenangkan oleh pasukan Islam, meski mendapat kemenangan, pasukan Islam saat itu mendapat pelajaran sangat penting. Jangan melanggar kesepakatan dan perintah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meminta para sahabat untuk melihat pasukan muslim yang gugur setelah perang Uhud reda. Perang tersebut menggugurkan Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun sedih saat mendengar kabar tersebut. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan agar kaum muslim yang gugur dimakamkan di tempat mereka roboh, sehingga ada satu liang kubur beberapa syuhada. Hingga saat ini, kuburan Uhud tetap terjaga. Di sekeliling kuburan ini berdiri tembok yang kokoh.




Keistimewaan Gunung Uhud

Dikutip dari buku Al Akhbar: Titisan yang Tertulis karya Tebyan A’maari Machalli, Gunung Uhud adalah salah satu dari gunung-gunung di surga. Gunung Uhud mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, begitu juga sebaliknya.

Dari Anas bin Malik Radiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Uhud adalah satu gunung yang mencintai kami dan kami juga mencintainya.” (HR Bukhari, Ahmad, dan Muslim)

Gunung Uhud berguncang ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beserta para sahabat sedang berdiri di atasnya.

Dari Anas bin Malik Radiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendaki Gunung Uhud bersama dengan Abu Bakar Radiallahu ‘anhu, Umar Radiallahu ‘anhu, dan Utsman Radiallahu ‘anhu. Ketika Gunung Uhud itu berguncang, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menggentakkan kakinya dan bersabda, “Diamlah kamu wahai Uhud, karena sesungguhnya berada di atas kamu adalah seorang Nabi, seorang siddiq, dan dua orang syahid.” (HR Bukhari)



Gunung Uhud Menjadi Tempat Ziarah

Gunung Uhud menjadi tempat ziarah yang sering dikunjungi jamaah umrah atau haji dari berbagai penjuru dunia. Dirangkum dari buku Ensiklopedi Muslim karya Abu Bakr Al-Jazairi, Abu Daud meriwayatkan bahwa baik juga kalau seorang Muslim mengunjungi kuburan para syuhada’ di Uhud karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengunjungi kuburan mereka dan mengucapkan salam kepada mereka.

Merujuk pada buku Menggapai CintaMu karya Fitri Gurnitasari, jamaah haji atau umrah yang ziarah ke makam syuhada tersebut dapat mengenang Perang Uhud dan perjuangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersama para sahabat serta kaum muslim lainnya.

Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ziarah ke makam syuhada setiap tahunnya. Kebiasaan tersebut diteruskan oleh para Khalifah setelah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat.

Di dalam kompleks makam syuhada, terdapat makam Sayyidina Hamzah. Selain makam syuhada, tempat bersejarah lain di kawasan Uhud adalah Masjid Al-Fash, dimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah salat zuhur setelah Perang Uhud selesai.